Selasa, 14 Februari 2012

Rumah Puisi Sumber Inspirasi


Budaya adalah salah satu kekayaan suatu bangsa yang tak ternilai harganya. dengan budaya kita juga bisa menunjukkan identitas kita kepada dunia. Oleh karena itu sudah sepantasnya kita menghargai dan menghormati budaya kita sendiri. Termasuk budaya membaca dan menulis.

Alhamdulillah...
Pada hari jumat tanggal 10 Februari 2012 kemarin saya melakukan kunjungan ke  Rumah Puisi Taufik Ismail di daerah Padang Panjang Sumatera Barat.

Banyak hal yang dapat dijumpai disana. Saya banyak menemukan inspirasi dari rumah puisi tersebut.
Tujuan dari dibentuknya Rumah Puisi ini adalah untuk meningkatkan budaya baca buku dan meningkatkan kemampuan menulis anak bangsa.

Saya menilai keberadaan Rumah Puisi Taufik Ismail ini sangat memberikan pencerahan untuk semua elemen masyarakat. Disana banyak terdapat puisi ataupun karya sastra, juga ada buku-buku koleksi Taufik Ismail sendiri.  Dan program-program yang dibuat oleh pihak manajemen rumah puisi salah satunya adalah melatih guru dalam program MMAS (Membaca Menulis dan Apresiasi Sastra).  

Ini sangat menarik sekali mengingat sangat kurangnya minat membaca dan menulis dikalangan pelajar. Dengan diberikannya pelatihan tersebut kepada para guru, sedikit banyak akan berdampak kepada para siswanya di sekolah untuk lebih giat membaca dan menulis khusunya pada bidang sastra.

Apabila program ini menyebar ke seluruh Indonesia, bukan tidak mungkin akan membuat semakin banyak anak-anak Indonesia yang suka membaca dan menulis. Akan tercipta generasi yang cerdas yang dapat menuangkan ide-idenya dalam sebuah tulisan.

Seharusnya pemerintah memberikan dukungan terhadap program-program yang berkaitan dengan membaca dan menulis ini. Saya melihat belum ada bacaan sastra yang dimasukkan kedalam kurikulum di sekolah. Atau dengan kata lain belum ada bacaan sastra yang wajib dibaca oleh siswa dan kemudian diceritakan kembali di depan kelas. Seperti novel Siti Nurbaya ataupun Di Bawah Lindungan Ka’bah karya Buya Hamka yang menurut saya perlu diajarkan atau setidaknya diketahui oleh anak-anak Indonesia. Sedangkan pada negara-negara lain sudah ada bacaan sastra yang diwajibkan di sekolah.

Kemudian dalam hal menulis menurut saya juga masih sangat kurang. Ini dapat terlihat dari tugas-tugas yang diberikan oleh guru ataupun dosen. Banyak siswa ataupun mahasiswa yang melakukan copy paste dalam membuat tugas-tugasnya. Ini dikarenakan kurangnya minat menulis dikalangan pelajar di Indonesia.

Memang sudah seharusnya kebiasaan membaca dan menulis dimulai dari anak-anak. Sehingga membiasakan diri untuk menghargai karya orang lain dan memotivasi untuk dapat berkarya.

Suasana yang tenang ditambah lagi dengan hawa yang sejuk membuat rumah puisi sangat nyaman untuk dikunjungi. Saya sangat betah berlama-lama disana untuk membaca buku, membaca puisi dan untuk melihat sekeliling yang sangat asri.

Dan apabila ada waktu luang atau liburan, rumah puisi dapat menjadi tempat tujuan untuk mengisi hari libur bersama keluarga.

Alamat Rumah Puisi Taufik Ismail
Nagari Aie Angek
Jl. Raya Padang Panjang - Bukittinggi Km.6
Sumatera Barat
Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar